Suzie Sastra Inspirasi

Selasa, 03 Februari 2009

GORESANKU


Sejuta Tanya Berserakan di Benakku
(Pekanbaru, di sudut peraduanku, 3 Februari 2009)
Saat aku ingin menulis, ingin kusingkirkan segenap kegalauan hati yang merantai jiwa berhari-hari. Detik ini kuadukan pada waktu tentang kegundahanku. Meski ia tak melirikku sedikitpun. Pada sejuta tanya yang berserakan di benakku, mungkin tak dapat kujelaskan tentang bait-bait yang akan tertulis. Sebab pertanyaan ini telah begitu akut, mengakar dalam setiap relung perasaan. Barangkali malam pun telah malu mendengar keluh kesahku. Tapi aku percaya pada kau bait-baitku. Kau begitu tulus menadah segala gulanaku, kau begitu setia menemaniku dalam tetes yang aku lama membencinya.

Kuceritakan padamu tentang sebuah kisah, sebutir embun pagi yang kutautkan di azan subuh. Mungkin siang ini telah mengering dihirup sang surya yang begitu perkasa. Dan bodohnya, si belalang mentertawakanku. Dipandangnya aku si gadis dungu, rela berlelah-lelah menanti embun yang telah mengering di samudera pagi. Tapi mungkin kau benar belalang, aku memang dungu, aku memang tak tahu malu, seperti kata pujangga di petangku. Tapi sudahlah, hatiku sekarang sedang menyusun kristal-kristal bening hadiah untuk si belalang. Mungkin tak guna berharap pada embun pagi, sebab ia juga telah kalah di subuh semalam.
Yang tersisa sekarang sebait keikhlasan dan ketulusan. Tak peduli si belalang atau si embun kah yang sedia menjemput. Yang aku tau belajar ikhlas dan tulus. Sebab bait-bait ini kurancang dengan ketulusan dan keikhlasan. Dan kepada kau yang membaca kata-kata keikhlasanku, belajarlah dari bait-bait keikhlasan ini. Jika tidak kau akan dipermalukan bintang-bintang malam yang awalnya kau sangka akan menyinari mu. Tapi tentu saja mereka enggan. Karena sinarnya hanya untuk para pemilik dan pemelihara keihklasan.
Lalu bagaimana agar si ikhlas itu muncul bagai mentari yang setia menemani siang? Bukan semudah berkedip mata. Tentu saja detik waktu yang akan memproses segala perasaan. Sampai si ikhlas betul-betul lahir menjadi zygot, embrio dan selanjutnya tumbuh menjadi janin. Tugas mu adalah menjaganya. Sama sepertiku saat ini. Aku sedang belajar menjaga si ikhlas. Dan tentu saja aku sangat tertatih-tatih.
Itu saja yang ingin kuceritakan padamu saat ini. Mungkin esok cerita si embun dan si belalang akan berulang. Tapi aku sungguh berharap, bukan aku pelakon dari pentas sesaat itu. Sebab aku telah cukup berletih-letih menjaga si ikhlas.



1 komentar:

assalamu'alaikum...
afwan... skiranya, bisa g klo lbh d jlasin bhwa ini tu apaan. apakh artikel, cerpen, makalah, cerber, ato sekutu-sekutu lainnya. hehehe :D
jdi bingung. hihihi :)

PESAN NAFIAH


codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=8,0,0,0"
width="400" height="56" id="TextSpace">






LCD Text Generator at TextSpace.net

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Nafiah AlMa'rab © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu