Persembahan untuk sahabat
PUISI UNTUK INTAN AMLAN
Di terminal canda kita pernah bertemu
Mengukir catatan syurga antara cerita
Torehan penamu membuat aku menatap sekeliling
Merunut langkahmu dalam kepincangan
Catatan penamu belum penuh lagi saat kau pergi
Kan perjuangan kita belum usai kawan
Pintu-pintu itu tetap menanti ketukan tanganmu
Sebait keadilan yang kau jajakan pagi dan petang
Kini ribuan mata menangis, Kau pejam dengan senyuman
Aku tau apa yang kau wariskan padaku
Pada peluh semangat juangmu aku belajar
Pada tetes tinta keadilanmu aku tertunduk
(NAFIAH AL-MA’RAB)
Kan perjuangan kita belum usai kawan
Pintu-pintu itu tetap menanti ketukan tanganmu
Sebait keadilan yang kau jajakan pagi dan petang
Kini ribuan mata menangis, Kau pejam dengan senyuman
Aku tau apa yang kau wariskan padaku
Pada peluh semangat juangmu aku belajar
Pada tetes tinta keadilanmu aku tertunduk
(NAFIAH AL-MA’RAB)
0 komentar:
Posting Komentar