Suzie Sastra Inspirasi

Sabtu, 06 Juni 2009

OPINI


DAI BERSENJATA INTERNET

Segala sesuatu yang ada dan terwujud di bumi yang luas ini, praktis memiliki manfaat maupun mudharat. Tergantung pada sisi mana yang akan disoroti dan menjadi titik tekan. Betapa pun perpustakaan raksasa bernama internet memiliki banyak sisi positif dan negatif yang berimbas, suka tidak suka kita perlu mengakui bahwa nilai-nilai manfaat dan kebenaran berpotensi tersebar secara luas di sana. Tergantung kita para penebar kebenaran itu, apakah kita berani unjuk diri berjuang di sana, atau tetap berdiam diri menyaksikan musuh-musuh kebenaran terus menguasai dunia maya.

Bagaimana jika internet di tangan para dai? Akankah menjadi peluru tajam yang mampu melumpuhkan musuh-musuh Islam, atau malah menjadi bumerang bagi jiwa si dai. Inilah yang patut diterjemahkan dalam konteks rasa khusnudzon yang tinggi terhadap perjuangan para penebar kebaikan di dunia maya. Sehari dua hari bukanlah waktu yang cukup untuk mengasah internet bagi si dai, menjadi senjata yang tajam yang dapat mematikan musuh-musuh al-haq. Butuh resistensi yang tinggi, yang akan terbangun dari kedewasaan berselancar menggali nilai-nilai kebenaran, dan semua itu tak terlepas dari ukuran intensitas dan lamanya waktu si dai berinteraksi dengan dunia cyber.

Ada sebuah fenomena menarik, sebuah gerakan Islam yang cukup kreatif. Memanfaatkan dunia cyber sebagai ajang menyiramkan tetes embun visi dakwah mereka melalui simbol-simbol kreatifitas para pendukung gerakan dakwah. Tak jarang mereka diberi gelar dai bersenjata internet. Karena internet di tangan penyeru gerakan dakwah akan disulap menjadi lahan subur yang akan menghasilkan kebun-kebun pahala bagi siapa saja yang mau menanaminya. Internet akan diubah menjadi mesin pengakses content-content kebenaran, bahkan akan diformat sedemikian rupa, menjadi rumah makan syurga yang menyajikan menu-menu pahala bagi para “penggila” internet.

Kita tentu mengenal banyak fitur-fitur internet yang begitu booming di sekitar kita. Dimulai dari sebuah E-mail, chatting, friendster, blog, facebook dan mungkin akan bertambah lagi deretan layanan-layanan terbaru yang dihadirkan kalangan pembisnis. Ditinjau dari mudharat yang ditimbulkan dari layanan ini, tentu saja kita dapat mengamini kebijaksanaan MUI Jawa Timur yang baru-baru ini memfatwakan haramnya salah satu layanan di atas. Terlepas dari itu, akankah tekad kita untuk menelurkan bibit-bibit kebenaran di dunia maya akan terhenti di hujung sebuah ketakutan dan keresahan terhadap mudharat? inilah hal yang menjadi perhatian bagi para dai. Internet memiliki akses yang luar biasa di seluruh penjuru dunia, bahkan sampai ke sudut-sudut kamar kecil Benua Afrika. Mungkinkah keistimewaan ini tidak membuat kita tertarik dan berpaling dari sikap konservatif yang berlebihan?

Dua perbandingan yang cukup menjadi perhatian kita, suatu ketika ada seorang aktivis dakwah yang begitu bersahabat dengan dunia maya, jemarinya senantiasa lekat memainkan komen-komen dakwah di facebooknya. Akses informasi perkembangan dakwah mengalir begitu cepat di kepalanya, bahkan informasi dan kejadian para pembenci kebenaran pun menjadi santapannya detik per detik. Lalu ada pula aktivis dakwah yang sehari-harinya masih manual menjalankan aktivitas dakwahnya. Informasi dari mulut ke mulut rekan dakwahnya saja, dan jarang mendapat informasi perkembangan strategi musuh-musuh Islam. Dalam hal ini tentu dapat dilihat, bahwa kehadiran internet memberikan alternatif kebaikan bagi orang-orang yang bisa menggunakan kebaikan tersebut. Dan para dai adalah orang-orang yang berkeyakinan dan berazzam untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan.

Perjalanan menuju sebuah masyarakat madani dapat dimulai dari kepedulian orang-orang yang akan membangun pondasi masyarakat madani tersebut terhadap instrumen pemercepat berdirinya bangunan masyarakat madani yang kokoh. Teknologi adalah salah satunya, teknologi sebagai media informasi yang dapat memutar gerak laju kincir perubahan yang substansial di tengah masyarakat. Sebab pada kenyataannya rakyat negeri ini memang “penggila” teknologi, dan ini adalah celah yang patut diintip para dai. Jadi tak berlebihan jika pada hari ini dimulai sebuah motto perjuangan baru, dai bersenjata internet. Sehingga kalangan yang selama ini hanya melek dengan sentuhan kemoderenan dapat sedikit menoleh perjuangan kebenaran tanpa batas yang kita usung. Wallahu alam. (Oleh: Nafiah AlMa’rab, Bergiat di Bulletin Ar-Royyan UR dan FLP Riau)



0 komentar:

PESAN NAFIAH


codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=8,0,0,0"
width="400" height="56" id="TextSpace">






LCD Text Generator at TextSpace.net

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Nafiah AlMa'rab © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu