Suzie Sastra Inspirasi

Selasa, 19 Mei 2009

OPINI


AGAR TAK HANYA MENJADI PENIKMAT BUKU

Budaya membaca di kalangan masyarakat akan selalu diidentikkan dengan keberadaan buku di tengah masyarakat itu sendiri. Interaksi individu dengan benda sumber ilmu ini beraneka ragam bentuknya. Masyarakat yang membaca adalah masyarakat memiliki peluang jauh lebih besar untuk maju, 17 Mei sebagai hari buku menjadi momen penting bagi pribadi-pribadi yang merindukan kemajuan tak hanya bagi negeri ini, tapi juga untuk pribadi terkait. Berbicara tentang interaksi seseorang dengan buku dapat dilihat berbagai fenomena seperti yang dideskripsikan berikut ini.

Kondisi perekonomian masyarakat yang lemah secara langsung akan memberikan pengaruh terhadap budaya baca masyarakat pada umumnya. Negeri ini masih tergolong miskin dibanding negara-negara lain, pada posisi ini kebutuhan membaca menjadi prioritas yang kesekian. Masyarakat masih direpotkan memenuhi kebutuhan primer mereka, sehingga urusan membaca tentu saja menjadi barang skunder bahkan pada kondisi masyarakat tertentu bisa menjadi tersier. Buku sebagai barang skunder masih sulit dijadikan sebagai barang konsumsi utama. Meskipun untuk para “penggila buku” kesempatan membaca dapat mereka peroleh dibanyak sumber, perpustakaan-perpustakaan, internet dan surat kabar. Namun sedikit banyaknya faktor ekonomi individu terkait akan berpengaruh. Pada tingkatan inilah masyarakat berada pada keadaan pemimpi buku saja. Masyarakat masih dibuat susah memikirkan makan, sehingga praktis kegiatan mengkoleksi buku hanya menjadi keinginan semata.

Pada kondisi yang lebih beruntung, yakni bagi masyarakat kelas ekonomi menengah dan memperhatikan edukasi, kegiatan mengkoleksi buku telah dapat dilakukan. Namun hal buruk yang kerap terjadi adalah kegiatan koleksi hanya sebatas koleksi. Budaya membaca ternyata juga masih sulit dimunculkan. Faktor kebiasaan lingkungan terdekat kita juga turut mempengaruhi. Sebuah keluarga misalnya, yang sudah cukup membiasakan budaya membaca pada anggota keluarganya tidak akan kesulitan lagi menerapkan budaya membaca bagi dirinya. Sebaliknya, perasaan malas akan menghinggapi sebagian orang yang memang tidak terbiasa dengan budaya membaca di lingkungan terdekatnya. Kesibukan dan aktifitas yang padat terkadang sering menjadi alasan mengapa seseorang jarang membaca.

Level teratas yang akan muncul pada pribadi seseorang yang telah begitu menjiwai budaya membaca adalah bagaimana dirinya merubah peran pasif menjadi peran aktif. Impian yang tidak terlalu berlebihan yang patut kita tanamkan dalam diri kita setelah kita menjadi pembaca yang baik adalah bagaimana kita juga menghasilkan bacaan bagi orang lain. Menerbitkan sebuah buku merupakan keinginan yang cukup mulia yang patut kita persepsikan dalam pemikiran seorang pembaca yang baik. Bagaimana pun seorang penulis yang baik akan terlahir dari seorang pembaca yang baik. Barangkali masih minimnya jumlah penerbit dan penulis buku di Riau terkait erat dengan budaya baca masyarakat Riau yang masih rendah. Dan sebagian mereka yang telah memiliki budaya baca yang baik masih sulit pula untuk menanamkan kerangka berpikir pentingnya menerbitkan sebuah buku. Pada gilirannya negeri ini akan kekeringan orang-orang yang mengambil peran aktif, kebanyakan hanya merasa cukup menjadi penikmat saja. Padahal mereka memiliki potensi dan ruang yang cukup besar untuk dapat mengambil peluang penting tersebut.

Keterlibatan individu dengan sebuah komunitas membaca dan menulis akan menjadi salah satu alternatif penting untuk mengatasi persoalan di atas. Komunitas mampu mendidik mental-mental pembaca dan penulis mewujudkan peran aktif dan partisipatif. Motivasi dan semangat akan diperoleh melalui sebuah komunitas.
Sudah bukan zamannya lagi kita menjadi penikmat dan konsumen semata. Peran aktif memunculkan sebuah karya juga akan menjadi jawaban dan solusi permasalahan minimnya budaya membaca masyarakat negeri kita. Seorang penulis buku adalah seorang yang telah banyak membaca puluhan bahkan ratusan buku. Tanpa harus dipaksa, karena kebutuhan, membaca seakan menjadi suplemen penggerak bagi para penulis. Karena sesungguhnya kebangkitan negeri ini hanya akan dilalui oleh orang-orang yang mau berperan aktif. (Oleh: Sugiarti/ Bergiat di Bulletin Ar-Royyan UR & Forum Lingkar Pena Riau)



0 komentar:

PESAN NAFIAH


codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=8,0,0,0"
width="400" height="56" id="TextSpace">






LCD Text Generator at TextSpace.net

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Nafiah AlMa'rab © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu