Resensi
Menjadi Kaya dengan Menulis
http://xpresiriau.com/resensi-buku/menjadi-kaya-dengan-menulis/
Siapa bilang menjadi penulis tak bisa kaya? Sosok-sosok seperti JK Rowling, Stephen King, John Grisham, Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, Andrea Hirata dan seterusnya kerap menjadi kiblat para penulis dari segi populiratas dan royalti. Pekerjaan tanpa syarat khusus ini, ternyata juga memiliki potensi yang besar bagi individu yang menggelutinya untuk menjadi kaya. Menjadi penulis tidak membutuhkan syarat penampilan harus menarik, ijazah tamatan fakultas tertentu, IPK sekian dan sebagainya. Resepnya cukup sederhana yakni, tekun dan berani.
Penulis mana yang tak ingin menjadi kaya dengan tulisannya? Menjamurnya bisnis penerbitan dan persuratkabaran di tanah air memberikan peluang emas bagi para penulis untuk mulai bercita-cita menjadi kaya dengan profesi ini. Masyarakat negeri kita mesti belum menjadikan membaca sebagai kebutuhan primer, namun untuk koran yang harganya di bawah lima ribu rupiah rasanya mereka tidak terlalu berat untuk membelinya. Juga buku, terlebih jika buku yang kita tulis memiliki nilai kualitas yang cukup baik di mata para pembacanya. [Selebihnya...]
Persoalannya mampukah kita bertahan dengan proses alamiah yang bakal dilalui oleh para penulis, khususnya para pemula. Mampukah kita tetap terus menulis setelah naskah tulisan kita berkali-kali ditolak media dan penerbit? Kebanyakan mereka yang gagal adalah mereka yang tak sanggup bertahan pada fase ini. Merajuk pada kondisi, memvonis diri sendiri sebagai sosok yang tak berbakat dan akhirnya gantung pena tak mau menulis.
Kegagalan lain juga terkadang disebabkan penyakit-penyakit internal dalam diri kita. Di antaranya; malas, tidak percaya diri, ingin langsung top dan sebagainya. Kepiawaian menulis tak semudah membalik kan telapak tangan, keahlian yang satu ini membutuhkan pengasahan beberapa waktu dan ketekunan tentunya. Menjadi penulis juga melatih diri untuk bersabar dan berlapang dada. Sebab mereka yang baru memulai profesi ini pasti akan menemukan banyak rintangan yang dapat menguji kesungguhan niat mereka untuk menekuni dunia kepenulisan.
Buku Writing Donuts persembahan penulis Riau Joni Lis Efendi ini mengupas tuntas permasalah menulis, tips dan trik menulis, serta bagaimana upaya menjadi kaya dengan menulis. Dalam bukunya Joni menyebutkan bahwa beberapa tirani kokoh yang membelenggu para penulis mula untuk bisa bangkit antara lain; takut ditolak, takut dibilang tulisannya tak layak, pelit usaha, tidak kreatif, tidak percaya diri dan sebagainya, inilah tembok penghalang yang harus diruntuhkan.
Di dalam buku ini Joni juga berbagi tips menulis kreatif rumah fiksi, di antaranya; menentukan ide dan tema, memandang genre novel, membangun sebuah tulisan fiksi, dan beberapa jurus jitu menulis lainnya. Joni juga menuliskan bagaimana upaya kita untuk mempublikasikan tulisan, serta membangun dan menjalin hubungan dengan pihak penerbit. Buku ini mendiskripsikan bahwa menulis ternyata seenak kita memakan kue donat, renyah dan nikmat.
Buku motivasi menulis yang ditulis penulis kelahiran Sumatera Barat ini menampilkan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Sehingga sangat layak untuk dibaca oleh para penulis pemula maupun orang-orang yang mulai tertarik dengan profesi menulis. Buku ini juga terasa lebih lengkap dengan kita temukannya di bagian akhir buku ini berbagai alamat koran-koran, majalah dan penerbit yang ada di tanah air.***
0 komentar:
Posting Komentar