Suzie Sastra Inspirasi

Selasa, 10 Februari 2009

CHEMISTRY Nafiah



Analisis Kandungan Total Fosfat, Deterjen dan Logam Kobalt Dari Air Sungai Mesjid Sebagai Air Baku PDAM Kota Dumai

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok manusia dan organisme lainnya. Air memiliki fungsi yang sangat penting, diantaranya sebagai air minum. Agar layak dikonsumsi sebagai air minum, maka air ini harus terbebas dari material–material berbahaya, tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi kehidupan. Pencemaran air yang terus meningkat telah menurunkan kualitas air di seluruh dunia. Jika pencemaran terus berlanjut tanpa perbaikan pengolahan limbah yang dibuang, tidak ada lagi air bersih yang tersedia dan seluruh bentuk kehidupan terancam punah karena keracunan zat toksik yang mencemari.
Pembangunan industri dan ekonomi yang cukup pesat disatu sisi dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dan pendapatan masyarakat. Namun di sisi lain berdampak buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan wilayah terkait. Hal ini disebabkan karena pengelolaan limbah industri maupun rumah tangga yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan.

Dumai sebagai salah satu kota industri memiliki keunggulan komparatif. Secara geografis Dumai berhadapan dengan Selat Rupat dan Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran terpadat di dunia sehingga dapat dianggap sebagai wilayah dengan nilai ekonomis yang tinggi. Perkembangan wilayah ini sebagai kawasan industri tentu berpeluang timbulnya masalah lingkungan apabila tidak terkelola dengan baik (Salioso, 2003).
Dalam usaha untuk mencukupi kebutuhan air minum di Kota Dumai maka PDAM Kota Dumai telah mengambil air sungai Mesjid yang disaring kotoran kasarnya sebagai air baku. Air produksi PDAM ini kemudian akan didistribusikan ke rumah–rumah penduduk Kota Dumai. Untuk itu peningkatan kualitas dan kuantitas secara berkesinambungan mutlak diperlukan (Salioso, 2003).
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, deterjen, kobalt dan fosfat merupakan beberapa parameter kimia yang harus selalu dikontrol keberadaannya. Kandungan yang berlebihan dari bahan–bahan ini dalam perairan dapat menyebabkan pencemaran badan perairan dan tingkat kesehatan masyarakat sekitar akan menurun.
Deterjen dalam badan perairan Teluk Mesjid dapat berasal dari aktivitas pencucian rumah tangga warga di sekitar Teluk Mesjid. Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Kandungan deterjen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak.
Logam kobalt dalam jumlah yang kecil dapat meningkatkan efisiensi kerja makhluk hidup, dalam jumlah yang besar (>0,005 ppm) akan mengganggu metabolisme makhluk hidup dan dapat berakibat fatal. Maka keberadaan logam tersebut dalam sistem perairan harus selalu dikontrol. Di dalam sistem perairan, logam kobalt ada yang terdapat secara alamiah dan non alamiah. Secara non alamiah antara lain berasal dari industri. Di perairan Sungai Mesjid, kemungkinan pencemaran kobalt berasal dari penggunaan mesin–mesin kapal yang melintasi perairan sungai. Logam kobalt biasa digunakan sebagai campuran logam atau alloy mesin-mesin kendaraan. Sementara kemungkinan pencemaran fosfat di kawasan perairan Sungai Mesjid dapat disebabkan oleh fosfat yang tersedia secara alamiah dan non alamiah. Non alamiah dapat berasal dari pupuk yang digunakan warga sekitar untuk memupuk perkebunan sawit yang terbentang di sepanjang pinggiran sungai.

1.2. Perumusan Masalah
Sungai Mesjid berpotensi tercemar dari kegiatan domestik yang meliputi berbagai kegiatan rumah tangga, kegiatan industri di perairan muara sungai Mesjid, kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk dan pestisida dikawasan sekitar sungai Mesjid juga aktifitas transportasi yang menggunakan bahan minyak yang sangat memungkinkan menurunkan kualitas air. Belum dilakukannya analisis terhadap kualitas air sungai Mesjid sebagai sumber air baku PDAM secara berkala (time series) dan berkesinambungan, maka untuk mengetahui kondisi tersebut perlu dilakukan analisis apakah kandungan beberapa parameter kimia yang diduga berasal dari kegiatan sepanjang perairan Sungai Mesjid yang digunakan sebagai air baku PDAM kota Dumai memenuhi syarat air bersih yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

1.3. Tujuan Penelitian
1. Menentukan kandungan deterjen, fosfat, dan kobalt dalam air sungai Mesjid sebagai air baku PDAM Kota Dumai.
2. Menentukan apakah kandungan setiap parameter yang dianalisa masih memenuhi persyaratan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 untuk kualitas air sebagai air baku untuk diolah menjadi air minum.

1.4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Fakultas Teknik Universitas Riau. Selama lebih kurang tiga (3) bulan.






0 komentar:

PESAN NAFIAH


codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=8,0,0,0"
width="400" height="56" id="TextSpace">






LCD Text Generator at TextSpace.net

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Nafiah AlMa'rab © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu